bagaimana cerita malin kundang malin kundang
1. bagaimana cerita malin kundang malin kundang
Jawaban:
Hiduplah seorang janda bernama Mande Rubayah yang tinggal bersama anak laki-lakinya, Malin Kundang Saat dewasa, Malin memohon untuk merantau agar dapat mengubah nasibnya dan ibunya Mande Rubayah mengizinkan Malin untuk merantau, ia pun memberikan bekal nasi untuk Malin Mande Rubayah yang selalu mendoakan agar Malin selamat dan cepat kembali Bertahun-tahun tak ada kabar, Mande Rubayah mendapat kabar Malin telah menikah dengan putri bangsawan Penduduk desa menyambut kapal yang datang, terlihat sepasang anak muda yang berdiri di anjungan Mande Rubayah yang menghampiri dan memeluk Malin karena takut kehilangan anaknya lagi Malin terkejut karena dipeluk oleh ibunya dan istrinya pun juga merendahkan Mande Rubayah Malin tidak mengakui ibunya dan menendang Mande Rubayah hingga terkapar di pasir sambil menangis Mande Rubayah berdoa dengan hatinya yang pilu dan kemudian langit berubah menjadi gelap Datang badai besar yang menghantam kapal Malin Kundang dan tampak sebongkah batu yang menyerupai tubuhnya
Penjelasan:
semoga membantu.
2. ~Kata Sifat dari cerita Malin Kundang ~Kata Benda dari cerita Malin Kundang ~Kata adjektif dari Cerita Malin Kundang
-Kata sifat : Durhaka
-Kata benda : Batu
-Kata adjektif : Mengutuk
Semoga Membantu
3. naskah drama malin kundang
durhaka kepada orang tua
maaf kalau salah☺
4. cerita Malin Kundang tersebut cerita
Jawaban:
Cerita legenda semoga membantu
5. naskah malin kundang yang singkat
Jawaban:
malin kundang dilahirkan dikeluarga miskin
ketika dewasa malin kundang pergi merantau meninggalkan ibunya
waktu pulang malin kundang membawa kapal besar dan istri barunya serta mencaci ibunya
lalu ibunya pun berdoa kepada tuhan yang maha esa untuk mengutuk malin kundang yang durhaka
setelah itu langit menjadi gelap kapal malin kundang terombang ambing dan malin kundang pun tiba2 berubah menjadi batu
Penjelasan:
sependek itu aja ya ngantuk aku
brainliest kalau boleh
6. pada cerita malin kundang
tokohnya malin kundang.watak nya antagonis kepada ibunya.latar nya di padang.temanya malin kundang.amanatnya tidak boleh durhaka kepada ibutema : anak durhaka
amanat : jangan pernah berani kepada orangtua terutama ibu kita
-semoga membantu^^
7. watak tokoh-tokoh dalam cerita Malin Kundangwatak tokoh-tokoh dalam cerita Malin Kundang seperti Maling Kundang ibu Malin Kundang saudagar istri Malin Kundang
A. Malin Kundang. durhaka, tidak menghargai jasa orangtua
B. Ibu Malin Kundang. tabah, sabar
C. Istri Malin Kundang. angkuh, sombong
semoga membanu:)
8. naskah derama malin kundang
Rumah Ibu Malin]
Narator : Di suatu desa hiduplah anak laki-laki bersama dengan ibunya. Hidupnya sengsara dan miskin. Anak itu bernama Malin.
Ibu : Malin, datang ke sini nak. Bantu ibu membawa kayu bakar ini.
Malin : Ya ibu, tunggu sebentar (Malin membantu ibunya). Ibu, berapa lama kita akan bertahan dengan kondisi seperti ini? Aku ingin merubah kehidupan ekonomi kita ini, Bu.
Ibu : Entahlah, ibu tidak tau Malin, kita harus bersabar dan jangan berhenti berdoa kepada Tuhan.
Malin : Ibu, aku punya ide. Biarkan aku pergi untuk mengubah nasib keluarga kita.
Ibu : Hah?! (terkejut). Pergi kemana Nak?
Ibu : Apakah kau menerima tawaran itu Nak?
Malin : Iya bu, aku langsung menyetujuinya.
[ Rumah Ibu Malin]
Narator : Semakin hari ibu Malin semakin merindukan anaknya, membuatnya semakin lelah di usia tuanya
Putri : Jangan sedih Bu...
Ibu : Aku lelah Putri.. Kita telah menunggu Malin selama berbulan-bulan, tetapi tidak pernah mendapatkan kabar dari Malin.
Putri : Percayalah bu, Malin pasti kembali dan menjadi orang yang sukses.
Ibu : Terima kasih Putri, jika tidak ada kamu, aku pasti kesepian.
***
[ Rumah Malin]
Narator : Karena kerja keras, Malin berhasil menjadi orang kaya.
Malin : Ada apa dengan muka mu? Hm?
Risa : Malin...
Malin : hm? (melihat Risa)
Risa : Aku bosan... Bagaimana kalau kita pergi berlibur?
Malin : Sepertinya itu ide bagus. Bagaimana kalau pergi ke Pulau Dua Bebek?
Risa : Wah, pulau itu sangat bagus, Aku setuju..
Malin : Baiklah, besok kita akan berangkat.
[ADEGAN 12 – Rumah Ibu Malin]
Narator: Putri berlari menuju rumah Ibu Malin. Mengatakan bahwa Malin sudah kembali dan menjadi orang kaya.
Putri : Bu~ Ibuu...
Ibu : Yaa~ ada apa Putri?
Putri : Ibu, Malin telah kembali. Ia ada di pelabuhan sekarang, dan menjadi orang kaya!
Ibu : Hah? Benarkah? Apakah benar yang kamu lihat itu Malin?
Putri : (mengangguk) Ya, aku yakin Bu. Itu pasti Malin.
Ibu : Ayo, kita ke pelabuhan sekarang!
[ Dermaga]
Ibu : Malin... Malin anakku!
Risa : Siapa wanita tua itu, Malin?
Risa : Jawab aku Malin! Siapa wanita tua itu?
Ibu : Siapa wanita ini Malin? Apakah ia istrimu? Sungguh wanita yang cantik...
Risa: Jangan sentuh aku!
Malin : Jangan menyentuhnya! Dasar wanita kotor! Kulitmnu bisa mengotori kulitnya!
Risa : Siapa wanita tua ini Malin? Ia sungguh sangat kotor!
Malin : Aku tidak tau! Aku tidak mengenal wanita ini.
Ibu : Malin anakku.. ada apa denganmu, Nak? Apa salah Ibu? Aku ini Ibumu. Ibu yang melahirkanmu. Kamu telah berjanji untuk kembai ke kampung ini untuk menemuiku! Apa kau lupa dengan janjimu sendiri?
Malin : Ibu? Janji? Mengaku-ngaku saja kau! Aku tidak pernah mengatakan janji apapun dan tidak pernah mengenalmu, wanita tua!
Ibu : MALIN!!! Aku ibumu! Ibu yang melahirkanmu!
Risa : Dengar yang di katakan Malin kan? Dia tidak mengenalmu, jadi pergi saja kau wanita tua!
Ibu : Malin... Malin anakku!!
Putri : MALIN! Lupakah kamu dengan Ibumu? Lupakah kamu dengan janjimu untuk kembali? Celakalah kau, Malin!
Malin : Aku tidak pernah membuat janji kepada kalian. Kalian hanya menghabiskan waktuku saja. Pengawal, bawa dua wanita ini pergi dari sini!
Pengawal : Baik Tuan.(Pengawal mendorong Putri dan Ibu Malin hingga jatuh.)
Ibu : Malinn... Anakku!
Malin : Jangan panggil aku anakmu! Aku tidak mempunyai ibu kotor sepertimu. Berhentilah membual! Ayo, kita pergi dari sini Risa!
Risa : Baiklah, ayo!
(Malin dan Risa pergi ke kapalnya.)
Ibu : Malin... Malin...
Ibu : Jika kau tidak menganggap ibumu, aku tidak akan segan-segan mengutukmu Malin! Anak DURHAKA!
Malin: (Berbalik, menghadap ibunya) Silahkan saja, aku tidak merasa kau ibuku!
Ibu : benar-benar anak durhaka! Kamu berani menantangku? Jangan sampai kau menyesal sudah berbuat itu padaku!
Malin : Buktikan saja!
Ibu : MALIN. TERKUTUKLAH KAU MENJADI BATU!
Suara gaib : Oh Malin, anak durhaka. Permohonan Ibumu kukabulkan. Tubuhmu akan mati rasa, dan berubah menjadi batu.
Narator : Di tengah siang yang panas, tiba-tiba muncullah suara petir menggelegar, dan langit menjadi gelap
(Suara petir muncul)
Malin : aarrrggg!! (berbubah menjadi batu)
Narator : Malin pun berubah menjadi batu. Itulah akibat dari anak yang tidak menghormati, tidak menuruti, dan tidak berbakti kepada orang tuanya. Nah teman-teman, janganlah kita menjadi seperti Malin.
9. cerita malin kundang
Jawaban:
suatu hari ada malin kundang,
dah,
yakali kamu gatau
Jawaban:
Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Cerita rakyat yang mirip juga dapat ditemukan di negara-negara lain di Asia Tenggara.
Answer by: callmedeee
FOLLOW+☆☆☆☆☆
JADIKANTERCERDAS
10. Buatkanlah Data Buku cerita Malin Kundang dan Komentar cerita Malin Kundang !
Jawaban:
cerita malin kudang adalah cerita anak yang durhaka dia dulu hidup miskin dan dia berbicara kepada ibunya dia ingin menjadi bajak laut setelah srkian lama ibunya menunggunya pulang akhirnya malin pulang dan betapa bahagianya ibunya melihat sang anak nya telah menjadi orang yan sukses dan ibunya memanggil nya dengan berkata malin ibu di sini dan betapa terkejutnya istri nya sang malin melihat ibunya malin sangat dekil dan dia berkata malin apakah itu ibumu malin berkata bukan itu bukan ibuku betapa terkejutnya sang ibu mendengar perkataan itu dan ibu nya berdoa ya allah apakah benar itu bukan mĂ lin kata sang ibu
Penjelasan:
sekian dari saya maaf kalo salaah
11. ceritakan cerita malin kundang
Jawaban:
Malin Kundang adalah kaba yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Cerita rakyat yang mirip juga dapat ditemukan di negara-negara lain di Asia Tenggara
12. 1.jelaskan/ceritakan legenda Malin Kundang secara singkat!2.jelaskan hikmah/manfaat cerita malin kundang!3.jelaskan amanat cerita Malin Kundang!
1. pasti udah tau sendiri kan.
2. manfaatnya kita akan selalu teringat tentang akibat yang akan terjadi jika kita durhaka kepada seorang ibu. jadi dengan adanya cerita ini mengingatkan kita untuk selalu berbakti kepadanya
3. setiap tindakan tentu ada akibatnya dan dari cerita malin kundang ini berpesan bahwasannya jangan pernah durhaka terhadap seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan kitaPada suatu hari di daerah sumatra, hiduplah seorang ibu dan anak. sang ayah kini sudah meninggal dunia. sang anak bernama maling kundang. mereka hidup miskin. pada suatu hari, malin kundang sakit. sudah beberapa kali dilanggil tabib untuk menyembuhkan penyakitnya,setelah sekian lama,malin kundang pun sembuh.
Lalu,malin kundang memutuskan untuk merantau. berpamitanlah ia dengan ibunya.lalu, berangkatlah dia merantau. setelah sekian lama merantau,malin kundang menjadi saudagar kaya raya.
setelah beberapa tahun, ibu malin kundang rindu kepada malin kundang. sampai suatu hari. malin kundang beserta kapal nya dan istrinya berlabuh di desa. sang ibu mengingat bahwa itu malin kundang. dipeluknya malin kundang.
Tapi,malin kundang tak mengakui itu adalah ibunya. istrinya yg bertanya pun menjawabnya bahwa dia bukan ibunya. didorongnya dia hingga ibunya pingsan. saat ibu sadar ia berdoa kpd tuhan agar anaknya yg durhaka itu diberi hukuman. lalu bertiuplah badai yg kencang. malin kundang lama lama menjadi sebuah batu.ditengah ia menjadi batu,ia memohon ampun kpd ibunya. bentuk patung/ batu malin kundang bersujud.
Hikmah : kita tidak boleh durhaka kepada ibu kita,karena ibu kitalah yang telah melahirkan dan membesarkan kita. jika kita durhaka kepada ibu,pasti akan mendapat hukuman dari tuhan yg kuasa.
Amanat : janganlah kita sesekali durhaka kepada ibu.
13. menceritakan tentang apa cerita malin kundang
anak durhaka pada ibunya
tentang anak yang durhaka pada ibunya. dia pura2 gak kenal sama ibunya dan menjelek-jelekkan ibunya di depan istrinya, sehingga menimbulkan kmarahan ibunya dan mengutuk malin kundang menjadi batu.
14. Kaidah kaidah dalam teks cerita malin kundang teks cerita malin kundang
Kita tidak boleh durhaka kepada orang tua karena merekalah yang membesarkan kita dan hargailah jasa mereka..
maaf hanya itu yang aku tahu :-(
Kita harus mematuhi perintah orang tua...yang terutama kepada ibu kita... Karena dengan jasa dia lah kita semua dapat di besarkan dengan kasih sayang nya... Dan harus patuh kpada orang tua15. cerita malin kundang
Pada zaman dulu hiduplah sebuah keluarga kecil yg beranggotakan ibu dan anak. anak tersebut bernama malin yang ingin meraih sukes dengan merantau. ketika dewasa ia pun meminta izin pd ortunya. dg berat ibunya melepasnya. setelah bertahun2 ibunya mulai merindukannya. sampai suatu saat malin kembali ke pulau tmpt asalnya dg pakaian mewah layaknya pengusaha kaya dan tdk sngj bertemu ibunya namun tidak menganggapnya sbg ibu. sang ibu geram dan mengutuknya menjadi batu.
Semoga membantu :)
Jadikan jawaban saya yg TERBAIK
CERITA SINGKAT MALIN KUNDANG
Di sebuah desa, hiduplah seorang perempuan miskin. Ia hidup bersama anak tunggalnya, namanya Malin Kundang. Sehari-hari perempuan itu bekerja sebagai nelayan. Namun, penghasilannya tak bisa mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga hidup mereka selalu berkekurangan.
Saat Malin Kundang mulai dewasa, ia memutuskan untuk pergi ke kota. Ia ingin mengadu nasibnya di sana.
"Barangkali dengan pergi ke kota, aku bisa mengubah nasib kita, Ibu," ucap Malin Kundang.
Dengan berat hati, ibunya pun mengizinkan. Kini, ibunya kembali menjadi perempuan tua yang kesepian. Setelah kepergian Malin, ibunya selalu memikirkan keadaan anaknya itu. Ia jadi sakit-sakitan, sementara Malin tak pernah mengirim kabar untuknya.
Hingga beberapa tahun kemudian, Malin berhasil mengubah nasib. Ia telah menjadi saudagar yang kaya raya. Malin memiliki banyal kapal. Hidup Malin tak lagi susah. Malin juga menikahi seorang perempuan bangsawan yang sangat cantik.
Suatu hari, Malin ingin melihat keadaan desanya. Sudah lama sekali ia tak pulang. Malin pergi bersama istri dan banyak pekerjanya. Ia juga membawa banyak uang untuk dibagi-bagikan kepada para penduduk.
Sampailah Malin di desanya. Dengan sombong ia membagikan uang kepada penduduk. Penduduk di desanya sangat senang. Di antara mereka ada yang mengenali Malin, yakni tetangganya sendiri. Orang itu pun segera pergi ke rumah Malin, hendak memberikan kabar gembira tersebut kepada ibu Malin.
“Ibu, apakah kau sudah tahu, anakmu Malin sekarang telah menjadi orang kaya.” seru tetangga itu.
"Dari mana kau tahu itu? Selama ini aku tak pernah mendapat kabar darinya," ucap ibu Malin, terkejut.
"Sekarang pergilah ke dermaga. Anakmu Malin ada di sana. Dia terlihat sangat tampan, dan istrinya juga sangat rupawan," ucap tetangganya.
Ibu Malin tak percaya. Matanya berkaca-kaca. Sungguh, ia sangat merindukan anaknya selama beberapa tahun ini. Maka ia pun segera berlari menuju dermaga. Benar saja, di sana terlihat Malin dengan istrinya yang sangat rupawan.
“Malin, kau pulang, Nak," seru ibunya.
Malin mengenali ibunya. Namun, ia malu mengakui orangtua yang berpakaian sangat lusuh itu. Bagaimana ia akan menjelaskan kepada istrinya tentang semua ini?
"Kau bilang ibumu sudah meninggal. Apa benar orangtua ini adalah ibumu?" tanya istri Malin, bingung.
"Dia bukan ibuku, dia pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku.” seru Malin.
Sungguh sakit hati Ibunya mendengar perkataan Malin. Ibunya lalu mengutuk Malin.
"Hatimu sungguh sekeras batu, Malin. Maka, kau aku kutuk menjadi batu. Kau anak yang durhaka.” ucap ibunya.
Malin ketakutan. Ia memohon ampun kepada ibunya. Namun, ibunya sudah sangat sakit hati. Seketika hujan turun sangat lebat, dan petir menyambar. Saat itu pula Malin berubah menjadi batu.
Pesan moral dari Cerita Malin Kundang Singkat (Indonesia) adalah surga ada di bawah telapak kaki ibu. Sayangilah ibumu, karena ibumu adalah manusia paling berjasa dalam hidupmu.
16. CERITAKANLAH TENTANG MALIN KUNDANG
Pada zaman dahulu kalah di pesisir pantai Sumatera Barat hidup lah satu keluarga nelayan yang terdiri dari ayah, ibu dan anak laki-laki bernama Malin Kundang. Kehidupan mereka sangat lah susah dan serba kekurangan.
Menyadari kondisinya tersebut, sang ayah akhirnya memutuskan untuk merantau ke negeri seberang. Ia berharap bisa mengubah nasib keluarganya, terutama sang anak.
Malin Kundang pun tinggal berdua bersama sang ibu. Setelah satu tahun lamanya ditinggal, sang ayah tak kunjung pulang dan memberikan kabar. Keluarga itu pun pasrah menerima kenyataan.
Waktu terus berjalan hingga akhirnya Malin Kundang tumbuh menjadi pemuda yang pekerja keras. Dia selalu membantu ibunya mencari uang dan akhirnya memutuskan untuk merantau juga.
Walau dengan berat hati, sang ibu mengikhlaskan Malin Kundang untuk pergi mencari uang ke negeri seberang. Malin pun berjanji untuk kembali dan membahagiakan sang ibu.
Setelah beberapa tahun, Malin Kundang kembali ke kampung halamannya. Ia menggunakan pakaian yang bagus dan berlayar dengan kapal besar. Hal itu pun menjadi perhatian warga setempat hingga akhirnya salah satu warga mengenali Malin Kundang.
Ibunya pun mendengar kabar Malin Kundang kembali dan berada di pelabuhan. Saat sang Ibu memanggil namanya, Malin tak mengakui bahwa wanita tua tersebut adalah yang melahirkannya.
Istri Malin Kundang juga bertanya terkait kebenaran apakah sang ibu adalah wanita tua dan miskin. Malin tetap kukuh dan menolak mengakui keberadaan sang Ibu.
Kecewa melihat perilaku sang anak, Ibu Malin Kundang pun berdoa kepada tuhan agar anaknya diberi hukuman yang berat. Sehari setelahnya, Malin Kundang, kapal dan awak kapalnya tersambar petir dan berubah menjadi batu.
Sang Ibu percaya bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan yang maha Esa kepada Malin Kundang karena durhaka tak mengakui sang Ibu. Saat ini, batu yang dipercaya sebagai Malin Kundang masih berdiri di pantai di Sumatera Barat.
maaf kalau salah..
17. cerita singkat Malin Kundang singkat Malin Kundang
Cerita singkat Malin Kundang adalah sebagai berikut :
Pada zaman dahulu di kampung pinggir pantai, hiduplah seorang janda bersama anaknya yang bernama Malin. Ketika Malin sudah besar, Ia meminta izin kepada Ibunya untuk pergi merantau.
Suatu hari Malin, Istri, dan anak buahnya pulang ke kampung. Namun ketika bertemu Ibunya, Malin merasa malu karena Ibunya miskin dan jelek. Akhirnya Ia berbohong kepada Istri dan anak buahnya dan tidak mengakui Ibunya. Ibu Malin yang sakit hati lalu mengutuk Malin menjadi batu.
Pembahasan :Cerita Malin Kundang memang sudah sangat terkenal. Cerita rakyat ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Cerita ini sudah banyak dibuat film dan dibukukan. Ada beberapa versi dalam cerita Malin Kundang ini. Namun pada intinya Malin dikutuk menjadi batu karena tidak mengakui Ibunya. Batu Malin Kundang dipercaya berada di pinggir Pantai Air Manis.
Malin memiliki sifat durhaka kepada Ibunya. Hal ini dibuktikan dengan tidak ada kemauan untuk mengakui Ibunya. Sifat Malin ini sangat tidak patut untuk ditiru. Sedangkan Ibunya memiliki sifat yang baik. Ia mau merawat Malin sampai besar. Meskipun pada akhirnya Ia mengutuk anaknya sendiri. Kesimpulan yang dapat diambil dari cerita ini adalah kita tidak boleh durhaka kepada orang tua, khususnya Ibu. Kita juga tidak boleh membuatnya sakit hati, apalagi dengan tidak mengakuinya.
Pelajari lebih lanjut :10 cerita rakyat dan asal daerahnya => https://brainly.co.id/tugas/3184575
Mengidentifikasi tokoh dan tema dari cerita rakyat di daerahku => https://brainly.co.id/tugas/19646046
Legenda dan contohnya => https://brainly.co.id/tugas/9895580
Pencipta cerita rakyat => https://brainly.co.id/tugas/18377233
Detail jawaban :Kelas : 8
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : Mendongeng
Kode : 8.1.3
Kata kunci : Cerita rakyat Malin Kundang, ringkasan cerita, sifat masing-masing tokoh.
18. cerita malin kundang
Jawaban:
sangat panjang
maaf kalau salah ya
Malin Kundang adalah kaba yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu.
Hiduplah seorang janda bernama Mande Rubayah yang tinggal bersama anak laki-lakinya, Malin KundangZaman dahulu kala ada sebuah cerita di sebuah perkampungan nelayan Pantai Air Manis di Padang, Sumatera Barat.
Saat dewasa, Malin memohon untuk merantau agar dapat mengubah nasibnya dan ibunyaSaat Malin sudah dewasa ia meminta izin kepada ibunya untuk pergi merantau ke kota, karena saat itu sedang ada kapal besar merapat di Pantai Air Manis.
Mande Rubayah mengizinkan Malin untuk merantau, ia pun memberikan bekal nasi untuk Malin“Baiklah, ibu izinkan. Cepatlah kembali, ibu akan selalu menunggumu Nak,” kata ibunya sambil menangis.
Meski dengan berat hati akhirnya Mande Rubayah mengizinkan Malin untuk pergi. Kemudian Malin dibekali dengan nasi berbungkus daun pisang sebanyak tujuh bungkus,
“Untuk bekalmu di perjalanan,” katanya sambil menyerahkannya pada Malin. Setelah itu Malin Kundang berangkat ke tanah rantau meninggalkan ibunya sendirian.
Mande Rubayah yang selalu mendoakan agar Malin selamat dan cepat kembali
Bertahun-tahun tak ada kabar, Mande Rubayah mendapat kabar Malin telah menikah dengan putri bangsawanBertahun-tahun Mande Rubayah terus bertanya namun tak pernah ada jawaban hingga tubuhnya semakin tua, dan kini jalannya mulai terbungkuk-bungkuk. Pada suatu hari Mande Rubayah mendapat kabar dari nakhoda yang dahulu membawa Malin, nahkoda itu memberi kabar bahagia pada Mande Rubayah.
Ia yakin anaknya pasti datang. Benar saja tak berapa lama kemudian di suatu hari yang cerah dari kejauhan tampak sebuah kapal yang megah nan indah berlayar menuju pantai.
Penduduk desa menyambut kapal yang datang, terlihat sepasang anak muda yang berdiri di anjunganPenduduk desa mulai berkumpul, mereka mengira kapal itu milik seorang sultan atau seorang pangeran. Mereka menyambutnya dengan gembira. Mande Rubayah amat gembira mendengar hal itu, ia selalu berdoa agar anaknya selamat dan segera kembali menjenguknya, sinar keceriaan mulai mengampirinya kembali.
Namun hingga berbulan-bulan semenjak ia menerima kabar Malin dari Pakaian mereka berkilauan terkena sinar matahari. Wajah mereka cerah dihiasi senyum karena bahagia disambut dengan meriah.
Mande Rubayah yang menghampiri dan memeluk Malin karena takut kehilangan anaknya lagiMande Rubayah juga ikut berdesakan mendekati kapal. Jantungnya berdebar keras saat melihat lelaki muda yang berada di kapal itu, ia sangat yakin sekali bahwa lelaki muda itu adalah anaknya, Malin Kundang.
Belum sempat para sesepuh kampung menyambut, Ibu Malin terlebih dahulu menghampiri Malin. la langsung memeluknya erat Malin karena takut kehilangan anaknya lagi.
Malin terkejut karena dipeluk oleh ibunya dan istrinya pun juga merendahkan Mande RubayahMalin terkejut karena dipeluk perempuan tua renta yang berpakaian compang-camping itu. Ia tak percaya bahwa perempuan itu adalah ibunya. Sebelum dia sempat berpikir berbicara, istrinya yang cantik itu meludah dan berkata,
“Perempuan jelek inikah ibumu? Mengapa dahulu kau bohong padaku! Bukankah dulu kau katakan bahwa ibumu adalah seorang bangsawan yang sederajat denganku?!” ucapnya sinis
Mendengar kata-kata pedas istrinya, Malin Kundang langsung mendorong ibunya hingga terguling ke pasir, “Perempuan gila! Aku bukan anakmu!” ucapnya kasar.
Malin tidak mengakui ibunya dan menendang Mande Rubayah hingga terkapar di pasir sambil menangis
Mande Rubayah berdoa dengan hatinya yang pilu dan kemudian langit berubah menjadi gelapDilihatnya kapal Malin semakin menjauh. Ia tak menyangka Malin yang dulu disayangi tega berbuat demikian. Hatinya perih dan sakit, lalu tangannya diangkat ke langit. Ia kemudian berdoa dengan hatinya yang pilu,
“Ya, Tuhan, kalau memang dia bukan anakku, aku maafkan perbuatannya tadi. Tapi kalau memang dia benar anakku yang bernama Malin Kundang, aku mohon keadilanmu, Ya Tuhan!” ucapnya pilu sambil menangis.
Tak lama kemudian cuaca di tengah laut yang tadinya cerah, mendadak berubah menjadi gelap. Hujan tiba-tiba turun dengan teramat lebatnya.
Datang badai besar yang menghantam kapal Malin Kundang dan tampak sebongkah batu yang menyerupai tubuhnyaTiba-tiba datanglah badai besar, menghantam kapal Malin Kundang. Lalu sambaran petir yang menggelegar. Saat itu juga kapal hancur berkeping- keping. Kemudian terbawa ombak hingga ke pantai.
Esoknya saat matahari pagi muncul di ufuk timur, badai telah reda. Di pinggir pantai terlihat kepingan kapal yang telah menjadi batu. Itulah kapal Malin Kundang! Tampak sebongkah batu yang menyerupai tubuh manusia.
Itulah tubuh Malin Kundang anak durhaka yang dikutuk ibunya menjadi batu karena telah durhaka.
19. cerita malin kundang dalam bahasa inggris malin kundang kartun
Jawaban:
THE LEGEND OF MALIN KUNDANG
(Sumatra barat)
A long time ago, in a small village near the beach in West Sumatra lived a woman and her son, Malin Kundang. Malin Kundang and his mother had to live hard because his father had passed away when he was a baby. Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to sea to catch fish. After getting fish he would bring it to his mother, or sell the caught fish in the town. One day, when Malin Kundang was sailing, he saw a merchant's ship being raided by a band of pirates. With his bravery, Malin Kundang helped the merchant defeat the pirates. To thank him, the merchant allowed Malin Kundang to sail with him. Malin Kundang agreed in the hope to get a better life. He left his mother alone. Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship and a lot of crews who worked loading trading goods. He was also married to a beautiful woman. When he was sailing on his trading journey, his ship landed on a coast near a small village. The local people recognized that it was Malin Kundang, a boy fromthe area. The news ran fast in the town; "Malin Kundang has become rich and now he is here". An old woman, who was Malin Kundang's mother, ran to the beach to meet the new rich merchant. She wanted to hug him to release her sadness of being lonely after a long time. When his mother came near him, Malin Kundang who was with his beautiful wife and his ship crews denied that she was his mother. She had pleaded Malin Kundang to look at her and admit that she was her mother. But he kept refusing to do it and yelling at her. At last Malin Kundang said to her "Enough, old woman! I have never had a mother like you, a dirty and ugly woman!" After that he ordered his crews to set sail to leave the old woman who was then full of sadness and anger. Finally, feeling enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he didn't apologize to her. Malin Kundang just laughed and set sail. Suddenly a thunderstorm came in the quiet sea, wrecking his huge ship. He was thrown out to a small island. It was really too late for him to avoid his curse, he had turned into a stone.
___________________________________
20. 1.sifat Malin Kundang pada cerita Malin Kundang adalah...2.sifat ibu Malin Kundang pada cerita Malin Kundang adalah....3.Malin Kundang anak yang durhaka pada ibunya.Bagaimana tanggapan mu?4.Ibu Malin Kundang menguruk anaknya menjadi batu.Bagaimana tanggapan mu
1. memiliki sifat yang sombong dan durhaka kepada ibunya.
2. ibunya memiliki sifat yang baik hati.
3. malin kundang adalah anak yang durhaka kepada ibunya, karena ia tidak mengakui bahwa orang tua itu adalah ibunya, hanya karena ia malu dengan kondisi ibunya pada istrinya.
4. itu adalah sebuah hukuman kepada anak yang durhaka kepada orang tuanya.
Jawaban:
1.Sifat durhaka
2.
3.Itu suatu perbuatan yang tercela, janganlah kita sesekali berbuat tidak baik kepada orang tua kita terutama ibu yang melahirkan kita.
4
0 comments: