mengapa pada saat sholat magrib, isya, dan subuh imam melantangkan suaranya pada saat membaca surah sedangkan pada saat shalat lainnya tidak dialntangkan?
1. mengapa pada saat sholat magrib, isya, dan subuh imam melantangkan suaranya pada saat membaca surah sedangkan pada saat shalat lainnya tidak dialntangkan?
Tujuan dianjurkannya mengeraskan bacaan bagi imam adalah agar didengar makmum .
# maaf kalau salah bisa dikoreksisebab shalat di malam hari dijaharkan karena saat itu banyak aktivitas telah selesai atau berbagai kesibukan telah usai.
Saat itu ada hajat untuk mendengar Al Quran. Sedangkan di siang hari, hati begitu sibuk dengan berbagai pekerjaan, sehingga diperintahkan membaca untuk diri sendiri.
Adapun shalat Jum’at, shalat ‘ied, shalat gerhana dan shalat minta hujan yang dilakukan di siang hari tetap dengan dijaherkan bacaan karena saat itu banyak kaum muslimin yang berkumpul dan mereka butuh untuk mendengar lantunan bacaan saat itu. Terkadang sebagian mereka hanya bisa mendengar lantunan Al Quran pada waktu tersebut.
semoga membantu
2. kenapa sholat magrib,isya,subuh bersuara sedangkan sholat magrib dan dzuhur tidak bersuara
Dalam tata cara ibadah kepada Allah, kita wajib mengikuti apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kita membaca pelan atau keras di shalat-shalat tertentu dimana beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca dengan pelan atau keras. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: صَلُّوْا كَمَا رَأَيْْتُمُوْنِيْ أُصَلِّي “Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kalian melihat aku shalat”. (HR Bukhari, Muslim, Ahmad. Lihat Irwaul Ghalil no: 213) Ketika diajukan pertanyaan serupa, Syaikh Bin Baz rahimahullah menjawab : “Wallahu a’lam alasan mengapa diajarkan untuk membaca keras-keras dalam shalat-shalat tersebut (Maghrib, ‘Isya dan Shubuh). Alasan yang paling mungkin – dan Wallahu a’lam – adalah bahwa pada malam hari dan pada saat shalat Fajar , orang lebih mungkin memperoleh manfaat dari bacaan yang dilakukan dengan keras, karena kurangnya gangguan dari sekitar mereka daripada pada saat
Zhuhr dan ‘ Ashar” (Majmu ‘ Fatawa al – Syaikh Ibnu Baaz (11/ 122).
Tidak ada penjelasan dari Rasulullah saw. mengapa pada rakaat pertama dan kedua shalat Zuhur dan Asar kita tidak mengeraskan bacaan al-Fatihah dan surah/ ayat setelahnya, sedangkan pada shalat Magrib, Isya, dan Subuh kita mengeraskan al-Fatihah dan surah setelahnya. Paling tidak, saya belum menemukan penjelasan itu. Yang jelas, begitulah yang dicontohkan oleh Nabi saw. dan diikuti oleh umat Islam dari generasi ke generasi sampai sekarang. Barang kali hikmah di balik itu –wallâhu a‘lam– adalah sebagai berikut. Shalat Magrib, Isya, dan Subuh dilakukan pada waktu gelap malam dan gelap fajar yang berpotensi membuat orang mengantuk atau merasa lelah. Apalagi kalau kita sadari bahwa ketika itu lampu listrik belum lagi ditemukan. Nah, untuk mengurangi kemungkinan jamaah terkena kantuk pada saat shalat, diperlukan suara imam yang dapat terdengar jelas oleh seluruh jamaah. Makanya, mengeraskan suara pun hanya dilakukan pada rakaat pertama dan kedua saja, dengan asumsi bahwa pada rakaat-rakaat berikutnya jamaah sudah terjaga dari kemungkinan mengantuk. Sedangkan bacaan yang tidak dikeraskan pada shalat Zuhur dan Asar, itu antara lain karena shalat-shalat itu dilakukan pada waktu siang, terang benderang, yang kecil kemungkinan membuat orang mengantuk. Karena itu, tidak perlu suara keras dari imam. Bukankah ketika melakukan shalat kita pada hakikatnya sedang bermunajat dan berdoa kepada Allah? Bukankah Allah yang kita seru dalam shalat itu Maha Mendengar, bahkan untuk bunyi derap langkahnya semut sekalipun? Memang, dalam hal berdoa dan bermunajat kepada Allah kita diperintahkan untuk tidak mengangkat suara terlalu tinggi, juga tidak merendahkan suara terlalu rendah hingga tidak terdengar. Sedang dan seimbang. Dalam satu riwayat pernah dikemukakan bahwa sahabat Nabi, Abû Bakar, berdoa dengan suara yang terdengar sayup dengan alasan “Allah mengetahui hajatku,” sedangkan ‘Umar berdoa dengan suara keras sambil berkata, “Aku mengusir setan dan membangunkan orang yang mengantuk atau tidur.” Lalu turunlah ayat berikut ini: Janganlah mengeraskan suaramu dalam shalat atau doa dan janganlah juga merendahkannya. Carilah jalan tengah di antara keduanya (QS. al-Isrâ’ [17]: 110). Nah, praktik mengeraskan suara pada shalat-shalat “gelap” dan tidak mengeraskan suara pada shalat-shalat “terang”, agaknya, juga dalam kerangka keseimbangan itu tadi. Mungkin akan timbul pertanyaan: kalau begitu, mengapa pada shalat Jumat yang dilakukan pada siang hari (waktu terang) imam mengeraskan suara juga? Hemat saya, itu lebih merupakan syiar, karena hari Jumat adalah hari terbaik dari hari-hari yang lain. Hari Jumat adalah hari raya umat Islam. Kita dilarang berpuasa pada hari Jumat, seperti halnya dilarang berpuasa pada Idul Fitri dan Idul Adha. Makanya, pada shalat sunnah Idul Fitri dan Idul Adha pun –yang dilakukan pada waktu terang– imam mengeraskan suara juga, sebagai salah satu bentuk syiar Islam. Mengenai surah apa yang kita baca setelah al-Fatihah pada shalat Zuhur dan Asar, terserah kepada kita. Baca saja surah-surah atau ayat-ayat yang mudah bagi kita. Kemudian, apabila bacaan surat pendek kita belum selesai tetapi imam sudah rukuk, kita tidak harus menyelesaikan bacaan sampai akhir surah, tetapi langsung ikut rukuk bersama imam. Sebab, seseorang dijadikan imam adalah untuk diikuti.
3. pada saat mengimami sholat subuh,khalifah umar bin khatab ditusuk oleh?
Abu Lu'lu...
Semoga membantuabu lu'lu'ah
maaf kalo salah
4. Mengapa ketika salat berjamaah pada salat Maghrib Isya dan Subuh Imam harus mengeraskan suaranya?makasi sebelumnya:)
Jawaban:
Agar dapat di dengar oleh orang lain yg sedang mengatuk
Penjelasan:
Maaf kalo salah
Follow Ig aku @_darijendelasmp_sctv
5. Ada imam ketika selesai sholat dia dzikir (jahr) berjama'ah dengan pengeras suara (speaker /mix) namun bersuara lembut, ada lagi imam yang ketika selesai sholat dia berdzikir (sir)masing-masing tanpa pengeras suara dengan suara pelan. Bagaimanakah tanggapan dansikapmu dari cara kedua dzikir yang dilakukan imam tersebut?
Jawaban:
Penjelasan Menurut Muhammadiyah;Yang tepat adalah dzikir dilakukan secara individu, tanpa dikomandoi dan tidak dengan suara keras.
Namun secara umum, ada 2 perbedaan pendapat yaitu hukumnya makruh, juga ada yg mengatakan boleh.
Bagaimana Menyikapinya?Tetap mengikuti sesuai pendapat yang di benar benar halalkanTetap mengikuti dengan niat karena Allah SWTTidak menentang cara imam yang berbeda pendapat dengan yang di terapkan individu.Penjelasan:
Zikir dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat tinggi karena zikir merupakan ibadah yang terbaik. Selain itu, zikir juga merupakan tujuan ibadah serta tujuan diciptakannya langit dan bumi.
-tap ❤ below.
Hope this helping for u✌6. kenapa sholat dzuhur dan asar imam Nyah Kagak Bersuara
karena sholat dzuhur dan ashar termasuk salat shir yg artinya imam tidak mengeraskan bacaan AL-FATIHA dan surat yg ia baca.
7. bagaimana cara sholat berjamaah subuh sebagai masbuh datang ke masjid posisi imam sedang melakukan rukuk di rokaat kedua.tetapi tidak sempat mengikuti bersama imam
Jawaban:
harus menunggu iman itu selesai shalat terus imam itu berdoa dan kita Melakukan shalat subuh
Penjelasan:
Semogamembantu✨
8. Hendaknya imam mengeraskan bacaannya dalam sholat….. *Ashar dan magribSubuh dan isyaZuhur dan asharIsya dan zuhur
Jawaban:
Subuh dan isya
maaf kalo salah
9. orang yang membunuh khalifah umar bin khattab saat mengimami sholat subuh adalah
Kalau tidak salah Umar bin khattab dibunuh oleh Abu Lu'lu'ah orang kafir persia
Abu Lu'luah
dengan menusuk menggunakan belati
10. sholat dhuha berjamaah imamnya bersuara atau tidak
saya kira tidak bersuara
AssaalamualaikumSholat dhuha itu nggak boleh berjamaah dik
Sholat sunnah itu di kerjakan sendiri sendiri
Semoga membantu
11. Imam menyaring kan suara takbir, Ini merupakan......dalam sholat berjamaah
Jawaban:
imam menyaring kan suara takbir ,ini merupakan takbir intiqal dalam sholat berjamaah
maaf kalo salah
12. Kenapa sholat dzuhur & ashar imam tidak mengeraskan suaranya...???
mensirkan suara pada siang hari untuk tidak sebagai celaan bagi kaum musyrikin
13. Husni menjadi makmum sholat subuh berjamaah. Pada rakaat kedua imam melaksanakan sujud hanya sekali. Sebelum salam imam melakukan sujud sahwi. Akan tetapi Husni tidak merasa bahwa imam berbuat kesalahan dalam sholat. Apa yang harus dilakukan Husni?
mengikuti imam .. karena dalam jamah udah di tanggung imam ingsyaa allahgerakan sholat terbagi jadi tiga. pertama gerakan rukun kedua gerakan ab'ad ketiga gerakan sunnah. gerakan rukun apabila ditinggalkan maka sholatnya batal gerakan ab'ad dan sunnah jika ditinggalkan sholatnya tetap sah hanya saja jika gerakan ab'ad ditinggalkan kita disunnahkan untuk melakukan sujud sahwi. adapun masalah diatas harus diulang lagi sholatnya karena sujud 2 kali termasuk gerakan rukun.
14. 1.Ketika imam sedang melakukan ap,ketika sholat subuh setelah imam salam,makmum melakukan tambahan sholat 2 rokaat 2. Ketika imam sedang melakukan apa,pada sholat magrib,setelah imam salam,makmu menambahkan satu rokaat 3. Ketika iman sedang apa,ketika sholat magrib,setelah imam salam,makmum tidak melakukan tambahan rokaat 4. Ketika imam sedang apa,ketika sholat isya,setelah imam salam,makmum melakukan tambahn 3 rokaat Tolong di jawab bsk dikumpulin
1.Imam tetap melanjutkan zikir hingga memanjatkan do'a, krn bisa jdi makmum tersebut masbuk dalam shalat....
2.(sm dgn jwbn no.1)
3.makmum tdk menambah rakaat shalatnya bisa jdi makmum tersebut tdk masbuk dlm shalat...
4.tambahan shalat 3 rakaat sesudah shalat isya adalah sunnah(2 rakaat shalat sunnah,& 1 rakaat adlah shalat sunnah witir )
Maaf klw salah,,, hanya it yg sy pahami...
#Syukran...
15. Umar bin Khattab mati syahid setelah dibunuh saat menjaddi imam sholat subuh oleh orang Persia yang bernama ... *
Jawaban:
umar bin khattab dibunuh oleh abu lukluk(fairuz),seorang budak yg fanatik pada saat ia akan memimpin sholat subuh
penjelasan:fairuz adalah orang persia yg masuk islam setelah persia ditaklukkan umar.
maaf jika ada salah
jadikan jawaban tercedas yaa16. mengapa sholat subuh dan magrib mengeluarkan suara sedangkan dhuhur, ashar, dan isya tidak mengeluarkan suara?
Perlu diketahui ! Qiro'ah dalam sholat itu terbagi tiga macam : • Jahr • Sir • Isma ___
• Jahr ialah mengeraskan bacaan sholat, seperti pada sholat Shubuh, Maghrib, dan Isya'.
• Sir ialah melirihkan bacaan sholat, seperti pada sholat Zhuhur dan Ashar.
• Isma ialah memperdengarkan bacaan sholat dengan sengaja, agar makmum mengetahui bacaan iman. ___
< Question > " Kenapa pada Sholat Zhuhur dan Ashar tidak mengeraskan bacaan sholat ? "
< Answer > Karena contoh dari Rosulullah SAW berdasarkan hadits berikut ini :
" Dari Abi Qotadah, sesungguhnya Nabi SAW, membaca pada sholat Zhuhur pada dua raka'at awal masing-masing dengan Ummul Kitab dan surat, dan pada dua raka'at akhir dengan Al-Fatihah. Dan kadang-kadang Beliau memperdengarkan ayat kepada kami. " (HR. Bukhari & Muslim)
Kalimat " kadang-kadang memperdengarkan ayat kepada kami " menunjukkan bahwa bacaan tersebut termasuk sir.
TAMBAHAN :1. sholat jahriyyah (shubuh asyar dan maghrib) Pernah Rosulullooh s.a.w. membolehkan kepada orang-orang yang ma'mum untuk membaca qiro'at di belakang Imam di dalam sholat jahriyyah, hingga suatu ketika Dalam sholat fajar (subuh) beliau s.a.w. membaca qiro'a, lalu terasa berat (sulit) baginya untuk membacanya. Sesudah selesai sholat, Rosulullooh s.a.w. bersabda: Jangan, jangan kalian membaca qiro'at di belakang imam kamu. Kami berkata, benar, dengan cepat-cepat, wahai Rosulullooh. Beliau s.a.w. bersabda, Jangan kalian kerjakan, kecuali - apabila salah seorang di antara kamu membaca Fatihatal-kitab. Karena sesungguhnya tidak sah sholat orang yang tidak membacanya. (Abu Dawud dan Ahmad, serta di hasankan oleh Turmudzi dan Daroquthni).
namun itu tidak bertahan lama karena rasullulah sholat pada suatu waktu (para ahli mengatakan sholat shubuh) dan setelah selesai beliau berkata Apakah ada di antara kamu yang membaca qiro'at bersama tadi?! Seorang laki-laki berkata, Benar aku wahai Rosulullooh. Beliau bersabda, "SESUNGGUHNYA AKU MENYATAKAN BAHWA AKU TIDAK MENYELANG-NYELANGI di dallam qiro`at
dan setelah itu mereka tidak mengeraskan bacaan mereka dan mulai membaca di dalam hati
2. sholat sirriyyah (zhuhur dan ashar) sesungguhnya allah memperbolehkan untuk membaca qiro'at di dalamnya namun kita tidak dianjurkan untuk membacanya dengan keras karena dalam suatu hari rasullulah saw sedang sholat dzuhur dengan para sahabatnya setelah selesai tiba tiba beliau bersabda
siapa di antara kamu yang membaca "Sabbihisma Robbikal-a'la?" Seorang lelaki berkata: Aku - dan aku hanya menginginkan kebaikan dengan bacaan itu. Maka beliau s.a.w. bersabda, Aku telah mengetahui bahwa seorang laki-laki telah membimbangkan pikiranku dengan bacaan itu. (Muslim, Abu 'Uwanah dan As-Siraj).
setelah itu rassullulah bersabda Aku telah mengetahui bahwa seorang laki-laki telah membimbangkan pikiranku dengan bacaan itu (Muslim, Abu 'Uwanah dan As-Siraj)
kesimpulan jadi manakah yang boleh kita untuk mengeraskan suaranya sesuai dengan apa yang dikatakan para sahabat (imam syafi'i muhammad murid abu Hanifah, Imam Al-Zuhri, Malik, Ibnu Al-Mubarok dan Ahmad bin Hanbal)) telah berpendapat bahwa qiro'at dalam sholat yang sirriyyah disyari'atkan (tentunya dengan batasan hadiest di atas yaitu tidak saling mengganggu).
karena rassullulah bersabda barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab allah swt maka akan mendapatkan satu kebaikan
17. Kenapa Pada saat doa kunut pada Sholat subuh Imam berhenti pada tengah-tengah dan diteruskan kembali pada saat terakhir
Jawaban:
karena sebagian lainnya dibaca tanpa bersuara
18. imam membaca surat Al Fatihah untuk sholat Maghrib Isya dan subuh dalam salat berjamaah secara
Jawabnya secara keras
19. Kenapa di sholat luhur dan ashar imamnya tidak bersuara di dalam sholat saat membaca surah???
dalam sejarah Islam, saat bangsa Arab masih banyak menyembah berhala dan umat Islam baru sedikit, ketika itu siksaan yang diterima sangatlah berat. Oleh sebab itu jika sholat waktu siang bacaan Qur’an tidak dikeraskan demi keamanan.
20. Ada salah satu imam melaksanakan sholat subuh 3 rakaat namun salah satunya tidak ad rukuk
بسم الله الر حمن ألر حيم
Sah kalau imamnya langsung duduk tasyahud akhir.
0 comments: